Senin, 30 September 2013


Cara Membuat Jaringan Ad Hoc Pada windows 7

Ad Hoc secara bahasa berarti “untuk suatu keperluan atau tujuan tertentu saja“. Dalam pengertian lain, jaringan ad hoc adalah jaringan bersifat sementara tanpa bergantung pada infrastruktur yang ada dan bersifat independen.

AD Hoc merupakan jaringan wireless sederhana dimana komunikasi terjadi diantara 2 perangkat atau lebih pada cakupan area tertentu tanpa harus memerlukan sebuah access point atau server. Setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain.

Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. Contoh mobile node adalah notebook, PDA dan ponsel. Jaringan ad hoc disebut juga dengan spontaneous network atau disebut MANET (Mobile Ad hoc NETwork).
  
Untuk lebih pahamnya bagaimana cara membuat jaringan Ad Hoc,mari mencoba membuatnya dengan cara sebagai berikut :
1.      Buka Network and Sharing Center dengan cara  klik start masuk pada menu Control Panel pilih Network and sharing Center.lalu pilih Set up a new connection or network.
2.      Pada jendela Set up a Connection or Network akan muncul scroll ke bawah pilih menu Set up a wireless ad hoc (computer to computer) network,lalu klik tombol Next maka akan masuk pada jendela informasi berikutnya.
3.      Maka akan muncul jendela Set Up an Ad Hoc Network Lalu klik Next untuk melanjutkan jendela informasi.
4.      Pada Jendela Set Up a n Ad Hoc Network isi pada menu Network Name : labtk_15 dan Pada Security Key : No Authentication (Open) karena bila tidak ingin menggunakan password atau tidak ingin ribet men-setting maka pilih Mode No authentication (Open).Lalu Klik Next.
5.      Jaringan Ad Hoc dengan Network Name : labtk_15 dan Security key : unsecured (tidak memakai password) telah selesai dibuat.
6.      Pada icon wi-fi yang berada di Task bar telah muncul jaringan Ad Hoc dengan kondisi Waiting for users itu karena belum ada client atau user lain yang connect pada Ad Hoc labtk_15 tersebut.
7.      Pada Jaringan Ad Hoc labtk_15 kondisinya sekarang menjadi Connected itu karena sudah ada client atau user lain yang sudah terhubung dengan jaringan Ad Hoc labtk_15 tersebut.
8.      Cara men-share folder dengan cara klik kanan pada folder yang akan di sharing → lalu klik spesific people.
9.      Pada drop down pilihan,pilih everyone → klik Add → Lalu pilih Everyone pada Name  lalu klik share.
10.  Folder tersebut akan tampak jika diakses pada my netwok place oleh pengguna laptop yang ikut koneksi tersebut.

Sekian cara membuat jaringan Ad Hoc,mudahkan?? J
Selamat mencoba n Semoga Bermanfaat.

Selasa, 10 September 2013

Asynchronuous Transfer Mode (ATM)


Asynchronuous Transfer Mode (ATM) merupakan model transfer  yang digunakan dalam implementasi B-ISDN yang telah distandardisasikan melalui CCITT (ITU) series I. Transfer adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek = aspek yang terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi.

A. DEFINISI DASAR ATM
Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet =8 bits) yang terdiri dari :
  • 48 octet untuk filed informasi, dan  
  • 5 octet untuk heaDER.




ATM memiliki karakteristik umum sebagai berikut :
Pada basis link demi link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link demi link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga memiliki BER yang sangat kecil. Dan error control cukup dilakukan end to end saja.Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan paket loss dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.  
  • ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
  • Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal.

Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
  • Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.

C. STANDAR ATM
Saat ini ada dua badan menangani standardisasi ATM yaitu:
  1. CCITT /ITU-T dan 
  2. ATM Forum.
ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait dengan ATM sebagai berikut:
  • I.113 Vocabulary of Terms for Broadband Aspects of ISDN
  • I.121 Broadband Aspect of ISDN
  • I.150 BISDN ATM Functional Characteristic
  • I.211 BISDN Service Aspect
  • I.311 BISDN General Network Aspect
  • I.321 BISDN Protocol Reference Model and Its Application
  • I.327 BISDN Network Functional Architecture
  • I.361 BISDN ATM Layer Specification
  • I.362 BISDN ATM Adaptation Layer (AAL) Functional Description
  • I.363 BISDN AAL Specification
  • I.364 Support of Broadband Connectionless Data Service on BISDN
  • I.371 Traffic and Congestion Control in BISDN
  • I.413 BISDN User Network Interface
  • I.414 Overview of Recommendations on Layer 1 for ISDN and BISDN Customer Accesses  
  • I.432 BISDN User-Network Interface –Physical Layer Specification
  • I.610 OAM Princples of BISDN Access
Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer Premises Equipment), vendor Public Equipment, Operator Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang bertujuan untuk mempercepat  pengembangan dan implementasi produk-produk dan services ATM di lingkungan private. ATM Forum lebih berkonsentrasi dalam menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM Private Switching yang antara lain telah berhasil menerbitkan :
  • Private User-Network Interface : antara ATM User dengan Private ATM Switch
  • Public User-Network Interface : antara ATM User dengan Public ATM Switch.
Selain itu, ATM Forum juga memproses spesifikasi ATM di area operasi, signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik, aplikasi  dan Adaptation Layer yang baru.

E. FUNGSI - FUNGSI LAYER

BISDN PRM dibagi menjadi tiga layer yaitu:
  1. PHY (Physical) layer, digunakan untuk mengirimkan (transport) informasi (bit/cell)
  2. ATM layer, digunakan untuk melakukan fungsi multiplexing dan switching / routing
  3. AAL (ATM Adaptation Layer), yang bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari layer yang lebih tinggi ke ATM stream.
Layer-layer tersebut kemudian dibagi lagi menjadi sublayer-sublayer. Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
a)      PHYSICAL LAYER
Physical layer dari BISDN dibagi menjadi dua sublayer, yaitu:
·         Physical medium (PM) sublayer, dan
·         Transmission Convergence (TC) sublayer Physical Medium Sublayer:
            PM sublayer merupakan sublayer yang terendah dan hanya meliputi fungsi-
fungsi yang bergantung pada media fisik yang ada (misalnya optical, electrical,…). PM sublayer menyediakan kemampuan transmisi bit, meliputi bit alllignment, line coding, dan jika perlu konversi electrical/optical. Media yang biasanya sering digunakan adalah fiber optik, coaxial dan twisted pair cable.
            Fungsi-fungsi bit timing dalam PM sublayer adalah membangkitkan dan rekonstruksi bit timing yang cocok dengan media yang digunakan, penyisipan dan pemisahan informasi bit timing, dan fungsi line coding jika dibutuhkan.

Transmission Convergence (TC) Sublayer:
TC sublayer melakukan lima fungsi, yaitu:
  1. Membangkitkan dan melakukan recovery frame transmisi
  2. Melakukan adaptasi terhadap cell flow  sesuai dengan struktur payload dari sistem transmisi yang digunakan pada arah kirim dan pemisahan cell flow dari frame transmisi dilakukan pada arah sebaliknya. Frame transmisi yang digunakan dapat memanfaatkan sistem transmisi :
  • SDH (Synchronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan G.709, atau
  • PDH (Plesiochronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan G.703, atau
  • Berbasis cell
Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface.
  1. Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali  (recover) batas –batas cell (cell boundaries).
  2. Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi.
  3. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan menyisipkan idle cell untuk mengadaptasi  rate dari ATM cell ke kapasitas payload dari sistem transmisi. Pada arah terima fungsi cell rate decoupling akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer. 
b)      ATM LAYER
ATM layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik yang independent terhadap media fisik yang digunakan. ATM layer melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
  • Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
  • Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
  • Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima dari AAL ditambahkan ATM cell header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point) identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell header , dan hanya filed informasi saja yang diteruskan ke AAL.
  • Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada BISDN UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
Agar lebih jelasnya, berikut ini akan dibahas struktur cell dalam ATM layer.

F. Struktur Cell ATM Layer
Cell merupakan elemen dasar dari ATM layer. Cell terdiri dari:
  • 5 octet header, dan
  • 48 octet field informasi
Penjelasan untuk setiap jenis cell yang terdapat pada tabel diatas adalah sebagai berikut:
  • Meta signalling cell digunakan untuk negoisasi pada signalling VCI dan signalling resources
  • General broadcast signalling cell membawa informasi yang akan dibroadcastkan ke seluruh terminal pada satu UNI
  • Point-to- point signalling cell digunakan untuk signalling pada satu UNI atau NNI yang memiliki konfigurasi point-point pada ATM layer
  • Segment F4 flow dan end-to-end F4 flow dikodekan dengan VCI 0003H dan VCI 0004H dalam virtual path untuk membawa informasi OAM
  • Segment F5 flow dan end-to-end F5 flow dikodekan dengan PTI 4H dan 5H dalam virtual container untuk membawa informasi OAM
  • Nilai 6H dari PTI dicadangkan untuk resource management pada virtual channel.
G. ATM ADAPTATION LAYER (AAL)

AAL terdapat diantara ATM layer dan higher layer. Fungsi dasar dari AAL adalah untuk memperkaya service yang disediakan oleh ATM layer sehingga dapat memenuhi level yang  diminta oleh higher layer.

Fungsi-fungsi yang dilakukan didalam AAL bergantung pada permintaan / keperluan dari higher layer. Fungsi AAL dibagi menjadi dua sublayer yaitu:
  • Segmentation & Reassembly (SAR) sublayer, dan
  • Convergence sublayer (CS)
Fungsi utama dari SAR adalah melakukan segmentasi dari informasi higher layer ke suatu ukuran yang cocok untuk payload dari ATM cell (48 octet) dari suatu virtual connection. Pada operasi sebaliknya SAR melakukan perakitan kembali (reassembly) pada isi dari cell-cell dari suatu virtual connection menjadi unit-unit data yang akan diteruskan ke higher layer.

CS melakukan fungsi-fungsi seperti identifikasi pesan (message identification), time/lock recovery, dan yangblainnya. Untuk beberapa jenis AAL, CS juga mendukung transport data melalui ATM. Untuk itu CS dibagi lagi menjadi:
  • Common Part CS (CPCS) dan
  • Service Specific CS (SSCS).
Untuk beberapa aplikasi yang cukup hanya menggunakan ATM service saja maka tidak diperlukan SAR dan CS, sehingga protocol AAL dalam hal ini akan kosong.

AAL Service Data Unit (SDU) dikirimkan dari satu AAL-SAP ke AAL-SAP yang lainnya melalui ATM network. Pemakai AAL akan memiliki kemampuan untuk memilih AAL yang sesuai dengan QOS   (Quality Of Service) yang diperlukan untuk mengirimkan AAL-SDU.

Untuk mementukan spesifikasi kelas tersebut maka service dikelompokkan menurut tiga parameter dasar, yaitu:
  1. Relasi waktu antara sumber (source) dan tujuan (dest.) dan biasa disebut real time service
  2. Bit rate : CBR dan VBR.
  3. Connection mode: connection oriented dan connectionless oriented.
Dan pengelompokan kelas yang telah didefinisikan sampai saat ini adalah :
Kelas A, dengan karakteristik sbb:
  • real time service
  • CBR
  • Connection oriented service
Kelas B, dengan karakteristik sbb:
  • real time service
  • VBR
  • Connection oriented service
Kelas C, dengan karakteristik sbb:
  • tidak ada relasi waktu antar source dengan  dest.
  • VBR
  • Connection oriented service
Kelas D, dengan karakteristik sbb:
  • tidak ada relasi waktu antar source dengan  dest.
  • VBR
  • Connectionless oriented service
Hingga saat ini ITU-T telah mendefinisikan 4 AAL yaitu:
  1. AAL 1, adaptasi untuk Constant Bit Rate (CBR) service (kelas A)
  2. AAL 2, adaptasi untuk Variable Bit Rate (VBR) service (kelas B)
  3. AAL 3, adaptasi untuk connection oriented data service, dan
  4. AAL 4, adaptasi untuk connectionless oriented data service.
Selain keempat AAL tersebut, ATM Forum telah mendefinisikan satu AAL lagi yang disebut AAL 5. AAL 5 digunakan untuk adaptasi transfer data kecepatan tinggi. AAL 5 sedang distandardisasi oleh ITU-T (misalnya untuk keperluan frame relay). 

Sabtu, 15 Juni 2013

Cara menggunakan Wireshark

Apakah anda tahu apa itu wireshark??
wireshark merupakan tools yang di gunakan untuk menganalisis lalu lintas paket data di dalam suatu jaringan.yang biasanya disebut sebagai SNIFFER atau (Pengintai).
Sedangkan Sniffer sendiri itu tools yang berkemampuan menangkappaket data dalam jaringan wireshark mampu mendecode paket data dalam banyak jenis protocol.
untuk lebih mengenal wireshark sendiri dan bagaimana cara menggunakanya maka bisa anda download di link ini.
semoga materi ini bisa membantu anda semua untuk lebih tahu tentang apa wireshark itu sendiri.

Selasa, 05 Maret 2013

Protokol Masa Depan



Perkembangan teknologi komputer dan komunikasi sekarang sangat cepat dan mempunyai karakteristik,kemajuan yang sangat berbeda dengan ilmu-ilmu sosial,ekonomi dan ilmu lainya.kali ini akan membahas tentang jaringan masa depan yaitu jaringan aktif,,untuk lebih jelasnya bisa download di klik disini,,
Makasih telah membaca artikel saya semoga menambah wawasan anda dan bermanfaat,,aminn,,,,